Minggu, 03 Juni 2012

Seminggu Kenal dengan ERena, Akhirnya Aku Merasakan Juga Meqinya

saya akan menceritakan khususnya bagi anda para penggemar cerita dewasa dengan sedikit unsur cerita panas dan tentunya bendebarkan denyut nadi untuk anda baca, dan membikin ah mana tahan karena dengan membaca sebuah cerita dewasa gairah kita akan membara dengan sedikit aroma adegan mendebarkan dari alur cerita yang kita baca nanti. Mungkin anda sudah tidak sabar lagi untuk membaca sebuah cerita dewasa yang kebetulan saya dapatkan juga dari pengalaman priibadi seseorang, namun dalam cerita tersebut memang sangat hot sekali untuk anda baca. Namun sebelumnya saya juga peringatkan bagi anda yang belum dewasa saya jangan baca cerita dibawah ini : Sebut saja namaku Erena (bukan yang sebenarnya), Aku memang kelahiran kota Wonosobo tetapi sampai umur 18 tahun lama di kota yang banyak brambang merahnya. Penampilanku bisa dibilang lumayan, kulit yang putih kekuningan meski sekarang agak gelap, bentuk tubuh sexsy tetapi padat berisi BH pada umur sekarang ukuran 36 an, kaki yang langsing dari paha sampai tungkai, bibir yang cukup sensual, rambut hitam lebat lurus terurai dan wajah yang oval oriental kecina-cinaan. Payudara dan pantatkupun mempunyai bentuk yang bisa dibilang lumayan aduhay. Dalam bergaul aku cukup ramah sehingga tidak mengherankan bila di rumah dan tempat kerja aku mempunyai banyak teman baik. Begitu juga aku orangnya simpel sehingga cepat nyambung Seminggu Kenalan Lewat SMS Pekenalan dimulai erena mengsms, dalam smsnya berisi Boleh kenalan nda?................Sang pria yang di smspun menjawab simpel "ni capa, org mana tau no ini dari siapa? waktu itu Selasa 29 Mei 2012, soalnya sipria ini sering dikerjai temennya waktu itu mengaku janda sampai ngajak ketemuan di hotel, alhasil telepon yang suruh itu temen pria, yang menyurus istrinya atau temen perempuan untuk mengetes, kesetiaanya? Sipria yang sudah bersuami dan beranak satu inipun agak cuek, tetapi sesekali di telepon alhasil yang menjawab perempuan, tapi dirinya tak kehilangan akal, mengantisipasi ditipu seperti oleh teman cowoknya. Al hasil erenapun bercerita tentang sex, yg pernah dialaminya. Pada minggunya akhirnya memutuskan untuk berkencan di Kota tempat erena berdomisili yang mengaku sebagai pelayan toko di Pamannya. Pagi 2 Juni 2012 pun silaki-laki ini mengatur siasat, agar iapun tak kebanyakan biaya untuk ke sana, sipria mencari informasi penginapan murah di sana. Dan menemukan di Hotel Kharisma Sejahtera Brebes ia akan berkencan pertama dengan perempuan yang dikenal lewat sms mengaku kesasar nomer. Dan akhirnya Kopidarat Ke hotel Pagi Jam 09.00 WIB udah menuju ke Hotel tersebut, wanita yang mengaku masih berumur 19 tahun, tidak mengetahui banyak kota brebes mencari hotel sampai jam menunjukan 10.20WIB sangpria yang menunggu pun sudah gemetaran tak sabar menunggu cewe yang memakai baju putih. Tak disangka-sangka wanita yang dinantinya cukup bahoi juga Lalu wanita itu menuju kamar 24 yang sudah menunggu pria yang sudah menyiapkan segalanya termasuk kodom. Pria itu nyosor saja memegang teteknya yang pingin dikenyot. “Boleh saya isepin ini, Ren?”. Erena tidak menjawab dan hanya mengedipkan kedua mataku perlahan. Mungkin Tanto menganggap aku setuju dan langsung saja menciumi tibuhnya dislingkapnya baju yang dikenakan aku, langsung dia mengangkangkan kedua kakiku lebar-lebar dan duduk di hadapan vaginaku. Tangan kirinya berusaha membuka belahan vaginaku yang rapat, sedangkan tangan kanannya menggenggam penisnya dan mengarahkan ke vaginaku. Kelihatan Pak Hartamto agak susah untuk memasukan penis yang sudah dipakaikondomnya nya ke dalam vaginaku yang masih rapat, dan aku merasa agak kesakitan karena mungkin otot-otot sekitar vaginaku yang sudah basah kaku. Pak Tamto memperingatkan, “Tahan sakitnya enak ya, ya,ren”. Aku tidak menjawab karena menahan terus rasa sakit dan, “Akhh.., bukan main perihnya ketika batang penis Pak Tamto sudah mulai masuk, aku hanya meringis tetapi Pak Tamto tampaknya sudah tak peduli lagi, ditekannya terus penisnya sampai masuk semua dan langsung dia menidurkan tubuhnya di atas tubuhku. Kedua payudaraku agak tertekan tetapi terasa nikmat dan cukup untuk mengimbangi rasa perih di vaginaku. Semakin lama rasa perih berubah ke rasa nikmat sejalan dengan gerakan penis Pak Tamto mengocok vaginaku. Aku terengah-engah, “Hah, hah, hah,..”. Pelukan kedua tangan Pak Tamto semakin erat ke tubuhku dan spontan pula kedua tanganku memeluk dirinya dan mengelus-elus punggungnya. Semakin lama gerakan penis Pak tamto semakin memberi rasa nikmat dan terasa di dalam vaginaku menggeliat-geliat dan berputar-putar. Sekarang rintihanku adalah rintihan kenikmatan. Pak Freddy kemudian agak mengangkatkan badannya dan tanganku ditelentangkan oleh kedua tangannya dan telapaknya mendekap kedua telapak tanganku dan menekan dengan keras ke atas kasur dan ouwww.., Pak Tamto semakin memperkuat dan mempercepat kocokan penisnya dan di wajahnya kulihat raut yang gemas. Semakin kuat dan terus semakin kuat sehingga tubuhku bergerinjal dan kepalaku menggeleng ke sana ke mari dan akhirnya Pak Freddy agak merintih bersamaan dengan rasa cairan hangat di dalam vaginaku. Rupanya air maninya sudah keluar dan segera dia mengeluarkan penisnya dan merebahkan tubuhnya di sebelahku dan tampak dia masih terengah-engah. Setelah semuanya tenang dia bertanya padaku, “Gimana, Ren? Kamu tidak apa-apa? Maaf, ya”. Sembari tersenyum aku menjawab dengan lirih, “tidak apa-apa. Agak sakit Pak. Saya baru pertama ini”. Dia berkata lagi, “Sama, saya juga”. Kemudian aku agak tersenyum dan tertidur karena memang aku lelah, tetapi aku tidak tahu apakah Pak Freddy juga tertidur. Sekitar pukul 11:00 aku selesailah permainan oleh Pak Tamto dan rupanya sewaktu aku tidur dia menutupi sekujur tubuhku dengan selimut. Tampak olehku Pak Freddy hanya menggunakan handuk dan berkata, “Kita mandi, yuk. Kamu harus pulang kan?”. Badanku masih agak lemas ketika bangun dan dengan tetap dalam keadaan telanjang bulat aku masuk ke kamar mandi. Setelah semua selesai, Pak Tamto menyuruh aku teh manis panas secangkir. Terasa nikmat sekali dan terasa tubuhku menjadi segar kembali. Sekitar jam 11:45 aku pamit untuk pulang dan Pak Tamto memberi ciuman yang cukup mesra di bibirku. Dan akupun bergegas pulan meski aku agak letih menerima serangan-serangan bertubi tubi dari Pak Tamto yang baru aku kenal, yang mengaku masih 25 tahun ternyata sudah om-om, namun inilah kisah nyata Gadis asli wonosobo yang sekarang di Berebes.

3 komentar: