Minggu, 29 April 2012

Konsumen diminta Melek Hak-haknya

LPKSM PERMADANI
Masyarakat Harus Melek Undang-Undang Perlindungan Konsumen

“ Seiring meningkatnya era globalisasi ekonomi pada saat sekarang ini, konsumen sebagai pengguna barang atau jasa sering menjadi objek aktivitas bisnis untuk meraup keuntungan sebesar-besarnya. Tidak jarang pelaku usaha melakukan promosi, penjualan atau penerapan perjanjian standar yang merugikan konsumen. Rendahnya tingkat kesadaran dan pendidikan hukum menambah lemahnya posisi konsumen. Untuk itu pemerintah mengesahkan Undang-undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen. Pemberlakuan undang-undang ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi konsumen dan lembaga perlindungan konsumen untuk memberdayakan dan melindungi kepentingan konsumen, serta membuat pelaku usaha lebih bertanggung jawab.”, kata Mahendra Yudhi Sekretaris Umum Lembaga Perlindungan Konsumen Permadani, dalam paparanya yang berjudul Mengangkat Harkat dan Martabat Konsumen di hadapan Para Pegiat Perlindungan Konsumen yang diselenggarakan di Sekretariat LPKSM Permadani Wirasana Purbalingga, dalam rangka Temu Pendapat Pegiat Perlindungan Konsumen, Minggu 29/04/2012
Perlindungan konsumen itu sendiri adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen. Konsumen dilindungi dari setiap tindakan produsen barang atau jasa, importer, distributor penjual dan setiap pihak yang berada dalam jalur perdagangan barang atau jasa ini, yang pada umumnya disebut dengan nama pelaku usaha.
Mahendra mencontohkan “Dalam kasus-kasus kecil, bisa terlihat dengan gamblang bagaimana perlakuan pelaku usaha yang bergerak di bidang industri retail dalam urusan uang kembalian pecahan Rp. 25,00 dan Rp. 50,00. Yang ini malah lebih parah lagi perlakuannya, biasanya diganti dengan permen dalam berbagai jenisnya atau kalau tidak malah dianggap sumbangan (ini biasanya di minimarket), ada lagi contoh kasus; banyak orang tidak mau menyadari bagaimana pelanggaran hak-hak konsumen dilakukan secara sistematis oleh kalangan pelaku usaha, dan cenderung mengambil sikap tidak ingin ribut. Dalam kasus parkir, kita bisa membayangkan jawaban apa yang akan diterima apabila konsumen berani mengajukan komplain atas kehilangan sebagian atau seluruh kendaraan yang dititipkan pada pelaku usaha? Apalagi jika kita meributkan masalah uang kembalian yang mungkin menurut sebagian orang tidak ada nilainya. Masalah uang kembalian menurut saya menimbulkan masalah legal – political, disamping masalah hukum yang muncul karena uang menjadi alat tukar yang sah dan bukannya permen hal ini juga mempunyai implikasi dengan kebanggan nasional kita dalam pemakaian uang rupiah.

Hukum perjanjian yang berlaku selama ini mengandaikan adanya kesamaan posisi tawar diantara para pihak, namun dalam kenyataannya asumsi yang ada tidaklah mungkin terjadi apabila perjanjian dibuat antara pelaku usaha dengan konsumen. Konsumen pada saat membuat perjanjian dengan pelaku usaha posisi tawarnya menjadi rendah, untuk itu diperlukan peran dari negara untuk menjadi penyeimbang ketidak samaan posisi tawar ini melalui undang-undang. “Nah,Posisi LPKSM Permadani disini”, tambah Mahendra, Kita memposisikan diri untuk membuat Konsumen “Melek” terhadap Undang-undang Perlindungan Konsumen.
“Kita sebagai Pengurus Lembaga Perlindungan Konsumen memiliki Hak Gugat yang dilindungi oleh Undang-undang atau di beri Hak oleh Undang- undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen pada pasal 46 huruf c yang berbunyi, undang " Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat yang memenuhi syarat,yaitu berbentuk badan hukum atau yayasan yang dalam anggaran dasarnya menyebutkan dengan tegas bahwa tujuan didirikan organisasi tersebut adalah untuk kepentingan perlindungan konsumen dan telah melaksanakan kegiatan sesuai dengan anggaran dasarnya. dan Pasal 46 ayat 2 berbunyi Gugatan yang diajukan oleh sekelompok konsumen, lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat atau pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, huruf c atau huruf d di ajukan kepada Peradilan Umum, Dengan demikian Kita dapat menerima kuasa / mewakili konsumen beracara di Pengadilan Negeri karena di jamin Undang- undang” paparnya.
Dikesempatan yang sama ditambahkan oleh Khamim Ketua Umum LPKSM Permadani, “Dengan mengandalkan 20 anggotanya LPKSM Permadani dalam waktu dekat akan melakukan survey kepada konsumen untuk mengetahui tingkat kepuasannya dalam mendapatkan pelayanan baik barang maupun jasa. Kepuasan konsumen tersebut dapat dilihat dari beberapa hal yakni puas terhadap barang ataupun jasa, puas service, puas garansi, dan puas purna jual. Survey tersebut disasarkan kepada para konsumen pengguna barang ataupun jasa, didalamnya termasuk kepuasaan terhadap pelanggan air minum, makanan cepat saji, produk-produk terjual di pasar modern maupun tradisional, dan pelanggan media pemberitaan”,
Hal tersebut sebagai penjabaran dari komitmen LPKSM Permadani yakni Mengangkat Harkat dan Martabat Konsumen, Jadi jangan sungkan dan ragu untuk datang berkonsultasi apabila mempunyai permasalahan yang berkaitan dengan perlindungan konsumen, konsultasi tidak dipungut biaya.

Sabtu, 28 April 2012

Sejuta Manfaat Bloging

Menyambut Hari Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei, Panitia Hardiknas Tingkat Kabupaten Banjarnegara akan menggelar Bedah Buku dan Seminar bertajuk Memetik Sejuta Manfaat dari Menulis dan Blogging”.

Kegiatan ini akan menampilkan penyaji antara lain : El Salman (Novelis, penulis buku, pengelola blog), Drs. Widi Purwanto (Guru, Penulis buku, AGUPENA Jawa Tengah) beserta Keynote Speaker : Drs. H. Hadi Supeno, M. Si (Wakil Bupati Banjarnegara, penulis dan mantan wartawan).

Acara akan digelar pada Hari Sabtu, 5 Mei 2012 mulai pukul 08.30 WIB di Pendopo Dipayuda Adigraha. Kontribusi Peserta : Pelajar dan Mahasiswa Rp. 50.000,- (menyertakan bukti kartu pelajar / mahasiwa), sedang bagi Guru dan masyarakat umum Rp. 75.000,- dan mendapatkan fasilitas antara lain : makalah, Buku “Menulis Blog Bisa Bikin Kaya”, Sertifikat, Snack dan makan siang. (Info selengkapnya di : http://www.m-edukasi.web.id/2012/04/bedah-buku-dan-seminar.html).
Untuk pendaftaran di Dinas Pendidikan Kabupaten, KNPI Banjarnegara, Be Novelis dan beberapa tempat yang ditunjuk.

Menurut Ketua Panitia, Fauzan A. Mahanani, S. Pd, dipilihnya buku bertema blogging karena sampai saat ini banyak penulis berbakat yang belum bisa mengintegrasikan kemampuan menulisnya dengan penguasaan teknologi informasi (IT).

Mereka masih berpikir, bahwa menulis itu hanya di media konvensional seperti Koran, buku, majalah dan sejenisnya. Padahal untuk menembus redaksi / penerbit tidaklah mudah. “Dunia maya memberikan ruang yang sangat terbuka untuk menampung
karya-karya mereka, jadi disinilah manfaat buku ini,” ujar Fauzan.
Buku “Menulis Blog Bisa Bikin Kaya” karya El Salman, novelis dan penulis buku yang juga anggota Be Novelis (komunitas penulis muda) diharapkan memberi pencerahan kepada penulis, para guru, dan generasi muda secara luas. (mjp).

Sabtu, 21 April 2012

Nemeni Janda Gatel Mengasyikan


Aku melihat jam di tanganku. Masih lama rupanya. Kira-kira setengah jam lagi waktu kuliah habis. Siang tadi kakak iparku nelepon, memintaku datang ke rumahnya setelah kuliah. Aku bertanya-tanya, karena biasanya hanya abangku saja yang menelponku, menanyakan sesuatu atau memintaku untuk menjaga rumahnya jika dia ada urusan keluar kota.
Rintik-rintik hujan mulai turun semakin lebat. Mbak Limah yang bekerja di rumah abangku ini bergegas ke halaman belakang untuk mengambil jemuran. Kemudian, “Den Mad!”, teriaknya keras dari belakang rumah. Aku berlari menuju arah suaranya dan melihat Mbak Limah terduduk di tepi jemuran. Kain jemuran berhamburan di sekitarnya.

“Den Mad, tolong Mbak Limah bawakan kain ini masuk”, pintanya sambil menyeringai mungkin menahan sakit.
“Mbak tadi tergelincir”, sambungnya.
Aku hanya mengangguk sambil mengambil kain yang berserakan lalu sebelah tanganku coba membantu Mbak Limah berdiri.

“Sebentar Mbak. Saya bawa masuk dulu kain ini”, kataku sembari membantunya memegang kain yang berada di tangan Mbak Limah. Aku bergegas masuk ke dalam rumah. Kain jemuran kuletakkan di atas kasur, di kamar Mbak Limah. Ketika aku menghampiri Mbak Limah lagi, dia sudah separuh berdiri dan mencoba berjalan terhuyung-huyung. Hujan semakin lebat seakan dicurahkan semuanya dari langit.
Aku menuntun Mbak Limah masuk ke kamarnya dan mendudukkan di kursi. Dadaku berdetak kencang ketika tanganku tersentuh buah dada Mbak Limah. Terasa kenyal sehingga membuat darah mudaku tersirap naik. Kuakui walau dalam umur awal 30-an ini Mbak Limah tidak kalah menariknya jika dibandingkan dengan kakak iparku yang berusia 25 tahun. Kulitnya kuning langsat dengan potongan badannya yang masih menarik perhatian lelaki. Tidak heran, pernah Mbak Limah kepergok oleh abangku bermesraan dengan laki-laki lain.
“Tolong ambilkan Mbak handuk”, pinta Mbak Limah ketika aku masih termangu-mangu.
Aku menuju ke lemari pakaian lalu mengeluarkan handuk dan kuberikan kepadanya.
“Terima kasih Den Mad”, katanya dan aku cuma mengangguk-angguk saja.
Kasihan Mbak Limah, dia adalah wanita yang paling lemah lembut. Suaranya halus dan lembut. Bibirnya senantiasa terukir senyum, walaupun dia tidak tersenyum. Rajin dan tidak pernah sombong atau membantah. Dianggapnya rumah abangku seperti rumah keluarganya sendiri. Tak pernah ada yang menyuruhnya karena dia tahu tanggung jawabnya.
Kadang-kadang saya memberinya sedikit uang, bila saya datang ke sana. Bukan karena apa, sebab dia mempunyai sifat yang bisa membuat orang sayang kepadanya. Abangku tidak pernah memarahinya. Gajinya setiap bulan disimpan di bank. Pakaiannya dibelikan oleh kakak iparku hampir setiap bulan. Memang dia cantik, dan tak tahu apa sebabnya hingga suaminya menceraikannya. Kabarnya dia benci karena suaminya main serong. Hampir 6 tahun lebih dia menjanda setelah menikah hanya 3 bulan. Sekarang dia baru berusia 33 tahun, masih muda.
Kalau masalah kecantikan, memang kulitnya putih. Dia keturunan Cina. Rambutnya mengurai lurus hingga ke pinggang. Dibandingkan dengan kakak iparku, masing-masing ada kelebihannya. Kelebihan Mbak Limah ialah sikapnya kepada semua orang. Budi bahasanya halus dan sopan.
Mbak Limah berdiri lalu mencoba berjalan menuju ke kamar mandi. Melihat keadaannya masih terhuyung-huyung, dengan cepat kupegang tangannya untuk membantu. Sebelah tanganku memegang pinggang Mbak Limah. Kutuntun menuju ke pintu kamar mandi. Terasa sayang untuk kulepaskan peganganku, sebelah lagi tanganku melekat di pinggangnya.
Mbak Limah menghadap ke diriku saat kutatap wajahnya. Mata kami saling bertatapan. Kulihat Mbak Limah sepertinya senang dan menyukai apa yang kulakukan. Tanganku jadi lebih berani mengusap-usap lengannya lalu ke dadanya. Kuusap dadanya yang kenyal menegang dengan puting yang mulai mengeras. Kudekatkan mulutku untuk mencium pipinya. Dia berpaling menyamping, lalu kutarik lagi pipinya. Mulut kamipun bertemu. Aku mencium bibirnya. Inilah pertama kalinya aku melakukannya kepada seorang wanita.
Erangan halus keluar dari mulut Mbak Limah. Ketika kedua tanganku meremas punggungnya dan lidahku mulai menjalari leher Mbak Limah. Ini semua akibat film BF dari CD-Rom yang sering kutonton dari rumah teman.
Mbak Limah bersandar ke dinding, tetapi tidak meronta. Sementara tanganku menyusup masuk ke dalam bajunya, mulut dan lidahnya kukecup. Kuhisap dan kugelitik langit-langit mulutnya. Kancing BH-nya kulepaskan. Tanganku bergerak bebas mengusap buah dadanya. Putingnya kupegang dengan lembut. Kami sama-sama hanyut dibuai kenikmatan walaupun kami masih berdiri bersandar di dinding.
Kami terangsang tak karuan. Nafas kami semakin memburu. Aku merasa tubuh Mbak Limah menyandar ke dadaku. Dia sepertinya pasrah. Baju daster Mbak Limah kubuka. Di dalam cahaya remang dan hujan lebat itu, kutatap wajahnya. Matanya terpejam. Daging kenyal yang selama ini terbungkus rapi menghiasi dadanya kuremas perlahan-lahan.
Bibirku mengecup puting buah dadanya secara perlahan. Kuhisap puting yang mengeras itu hingga memerah. Mbak Limah semakin gelisah dan nafasnya sudah tidak teratur lagi. Tangannya liar menarik-narik rambutku, sedangkan aku tenggelam di celah buah dadanya yang membusung. Mulutnya mendesah-desah, “Ssshh…, sshh!”.
Puting payudaranya yang merekah itu kujilat berulangkali sambil kugigit perlahan-lahan. Kulepaskan ikatan kain di pinggangnya. Lidahku kini bermain di pusar Mbak Limah, sambil tanganku mulai mengusap-usap pahanya. Ketika kulepaskan ikatan kainnya, tangan Mbak Limah semakin kuat menarik rambutku.
“Den Maddd…, Den Mad”, suara Mbak Limah memanggilku perlahan. Aku terus melakukan usapanku. Nafasnya terengah-engah ketika celana dalamnya kutarik ke bawah. Tanganku mulai menyentuh daerah kemaluannya. Rambut halus di sekitar kemaluannya kuusap-usap perlahan.
Ketika lidahku baru menyentuh kemaluannya, Mbak Limah menarikku berdiri. Pandangan matanya terlihat sayu bagai menyatakan sesuatu. Pandangannya ditujukan ke tempat tidurnya. Aku segera mengerti maksud Mbak Limah seraya menuntun Mbak Limah menuju tempat tidur. Bau kemaluannya merangsang sekali. Dengan satu bau khas yang sukar diceritakan.
“Den Maddd…”, bisiknya perlahan di telingaku. Aku terdiam sambil mengikuti apa yang kuinginkan. Mbak Limah sepertinya membiarkan saja. Kami benar-benar tenggelam. Mbak Limah kini kutelanjangkan. Tubuhnya berbaring telentang sambil kakinya menyentuh lantai. Seluruh tubuhnya cukup menggiurkan. Mukanya berpaling ke sebelah kiri. Matanya terpejam. Tangannya mendekap kain sprei. Buah dadanya membusung seperti minta disentuh.
Puting susunya terlihat berair karena liur hisapanku tadi. Perutnya mulus dan pusarnya cukup indah. Kulihat tidak ada lipatan dan lemak seperti perut wanita yang telah melahirkan. Memang Mbak Limah tidak memiliki anak karena dia bercerai setelah menikah 3 bulan. Kakinya merapat. Karena itu aku tidak dapat melihat seluruh kemaluannya. Cuma sekumpulan rambut yang lebat halus menghiasi bagian bawah.
Kemudian, tanganku terus membuka kancing bajuku satu-persatu. ritsluiting jeans-ku kuturunkan. Aku telanjang bulat di hadapan Mbak Limah. Penisku berdiri tegang melihat kecantikan sosok tubuh Mbak Limah. Buah dada yang membusung dihiasi puting kecil dan daerah di bulatan putingnya kemerah-merahan. Indah sekali kupandang di celah pahanya. Mbak Limah telentang kaku. Tidak bergerak. Cuma nafasnya saja turun naik.
Lalu akupun duduk di pinggir kasur sambil mendekap tubuh Mbak Limah. Sungguh lembut tubuh mungil Mbak Limah. Kupeluk dengan gemas sambil kulumat mesra bibir ranumnya. Tanganku meraba seluruh tubuhnya. Sambil memegang puting susunya, kuremas-remas buah dada yang kenyal itu. Kuusap-usap dan kuremas-remas. Nafsuku terangsang semakin hebat. Penisku menyentuh pinggang Mbak Limah. Kudekatkan penisku ke tangan Mbak Limah. Digenggamnya penisku erat-erat lalu diusap-usapnya.
Memang Mbak Limah tahu apa yang harus dilakukan. Maklumlah dia pernah menikah. Dibandingkan denganku, aku cuma tahu teori dengan melihat film BF, itu saja. Tanganku terus mengusap perutnya hingga ke celah selangkangannya. Terasa berlendir basah di kemaluannya.
Aku beralih dengan posisi 69. Rupanya Mbak Limah mengerti keinginanku. Lalu dipegangnya penisku yang sudah tegang dan dimasukkannya ke dalam mulutnya. Mataku terpejam-pejam ketika lidah Mbak Limah melumat kepala penisku dengan lembut. Penisku dikulum sampai ke pangkalnya. Sukar untuk dibayangkan betapa nikmatnya diriku. Bibir Mbak Limah terasa menarik-narik batang penisku. Tidak tahan diperlakukan begitu aku lalu mengerang menahan nikmat.
Kubuka lebar-lebar paha Mbak Limah sambil mencari liang vaginanya. Kusibakkan vaginanya yang telah basah itu. Kujulurkan lidahku sambil memegang clitorisnya. Mbak Limah mendesah. Kujilat-jilat dengan lidahku. Kulumat dengan mulutku. Liang kemaluan Mbak Limah semakin memerah. Bau kemaluannya semakin kuat. Aku jadi semakin terangsang. Seketika kulihat air berwarna putih keluar dari lubang vaginanya. Tentu Mbak Limah sudah cukup terangsang, pikirku.
Aku kembali pada posisi semula. Tubuh kami berhadapan. Tangannya menarik tubuhku untuk rebah bersama. Buah dadanya tertindih oleh dadaku. Mbak Limah memperbaiki posisinya ketika tanganku mencoba mengusap-usap pangkal pahanya. Kedua Kaki Mbak Limah mulai membuka sedikit ketika jariku menyentuh kemaluannya. Lidahku mulai turun ke dadanya. Putingnya kuhisap sedikit kasar. Punggung Mbak Limah terangkat-angkat ketika lidahku mengitari perutnya.
Akhirnya jilatanku sampai ke celah pahanya. Mbak Limah semakin membuka pahanya ketika aku menjilat clitorisnya, kulihat Mbak Limah sudah tidak bergerak lagi. Kakinya kadang-kadang menjepit kepalaku sedangkan lidahku sibuk mencari tempat-tempat yang bisa mendatangkan kenikmatan baginya.
Erangan Mbak Limah semakin kuat dan nafasnya pun yang terus mendesah. Rambutku di tarik-tariknya dengan mata terpejam menahan kenikmatan. Aku bertanya, “Gimana Mbak rasanya?”, suaraku lembut dan sedikit manja. Dia tidak menjawab. Dia hanya membuka matanya sedikit sambil menarik napas panjang. Aku mengerti. Itu bertanda dia setuju. Tanpa disuruh, aku mengarahkan penisku ke arah lubang vaginanya yang kini telah terbuka lebar. Lendir dan liurku telah banjir di gerbang vaginanya.
Kugesek-gesekan kepala penisku di cairan yang membanjir itu. Perlahan-lahan kutekan ke dalam. Tekanan penisku memang agak sedikit susah. Terasa sempit. Kulihat Mbak Limah menggelinjang seperti kesakitan.
“Pelan-pelan Den Madd!”, Mbak Limah berbicara dengan nafas sesak. Aku sekarang mengerti. Kemaluan Mbak Limah sudah sempit lagi setelah 6 tahun tidak disetubuhi, walaupun dia sudah tidak perawan lagi. Memang aku belum berpengalaman kerena ini merupakan pertama kalinya aku menyetubuhi seorang wanita walau umurku sudah matang.
Kutekan lagi. Kumasukkan penisku perlahan-lahan. Kutekan punggungku ke depan. sangat hati-hati. Terasa memang sempit. Lalu Mbak Limah memegang lenganku erat-erat. Mulutnya meringis seperti orang sedang menggigit tulang. Hanya sebagian penisku yang masuk. Kubiarkan sebentar penisku berhenti, terdiam. Mbak Limah juga terdiam. Tenang.
Sementara itu, kupeluk tubuh Mbak Limah dengan gemas sambil memainkan buah dadanya, menjilat, mengusap dan menggigit-gigit lembut. Mulutnya kukecup sambil lidahnya kumainkan. Kami memang sudah sangat bernafsu dan terangsang.
Lalu kemudian aku bertanya dengan suara lembut, “Mau diteruskan…?”. Mbak Limah membuka matanya. Di bibirnya terlihat senyum manis yang menggairahkan.
Kutekan penisku ke dalam. Kemudian kutarik ke belakang perlahan-lahan. Kuhentakkan perlahan-lahan. Memang sempit kemaluan Mbak Limah, mencengkram seluruh batang penisku. Penisku terasa seperti tersedot di dalam vagina Mbak Limah. Kami makin terangsang!
Penisku mulai memasuki kemaluan Mbak Limah lebih lancar. Terasa hangatnya sungguh menggairahkan. Mata Mbak Limah terbuka menatapku dengan pandangan yang sayu ketika penisku mulai kukeluar-masukkan. Bibirnya dicibirkan rapat-rapat seperti tidak sabar menunggu tindakanku selanjutnya.
Sedikit demi sedikit penisku masuk sampai ke pangkalnya. Mbak Limah mendesah dan mengerang seiring dengan keluar-masuknya penisku di kemaluannya. Kadang-kadang punggung Mbak Limah terangkat-angkat menyambut penisku yang sudah melekat di kemaluannya.
Berpuluh-puluh kali kumaju-mundurkan penisku seiring dengan nafas kami yang tidak teratur lagi. Suatu ketika aku merasakan badan Mbak Limah mengejang dengan mata yang tertutup rapat. Tangannya memeluk erat-erat pinggangku. Punggungnya terangkat tinggi dan satu keluhan berat keluar dari mulutnya secara pelan. Denyutan di kemaluannya terasa kuat seakan melumatkan penisku yang tertanam di dalamnya.
Goyanganku semakin kuat. Kasur Mbak Limah bergoyang mengeluarkan bunyi berdecit-decit. Leher Mbak Limah kurengkuh erat sambil badanku rapat menindih badannya. Ketika itu seolah-olah aku merasakan ada denyutan yang menandakan air maniku akan keluar. Denyutan yang semakin keras membuat penisku semakin menegang keras. Mbak Limah mengimbanginya dengan menggoyangkan pinggulnya.
Goyanganku semakin kencang. Kemaluan Mbak Limah semakin keras menjepit penisku. Kurangkul tubuhnya kuat-kuat. Dia diam saja. Bersandar pada tubuhku, Mbak Limah lunglai seperti tidak bertenaga. Kugoyang terus hingga tubuh Mbak Limah seperti terguncang-guncang. Dia membiarkan saja perlakuanku itu. Nafasnya semakin kencang.
Dalam keadaan sangat menggairahkan, akhirnya aku sampai ke puncak. Air maniku muncrat ke dalam kemaluan Mbak Limah. Bergetar badanku saat maniku muncrat. Mbak Limah mengait pahaku dengan kakinya. Matanya terbuka lebar memandangku. Mukanya serius. Bibir dan giginya dicibirkan. Nafasnya terengah-engah. Dia mengerang agak kuat.
Waktu aku memuntahkan lahar maniku, tusukanku dengan kuat menghunjam masuk ke dalam. Kulihat Mbak Limah menggelepar-gelepar. Dadanya terangkat dan kepalanya mendongak ke belakang. Aku lupa segala-galanya. Untuk beberapa saat kami merasakan kenikmatan itu. Beberapa tusukan tadi memang membuat kami sampai ke puncak bersama-sama. Memang hebat. Sungguh puas.
Memang inilah pertama kalinya aku melakukan senggama. Mbak Limah lah wanita pertama yang mendapatkan air perjakaku. Walaupun dia seorang janda, bagiku dia adalah wanita yang sangat cantik. Waktu kami melakukan senggama tadi, kami berkhayal entah kemana. Mbak Limah memang hebat dalam permainannya. Sebagai seorang yang tidak pernah merasakan kenikmatan persetubuhan, bagiku Mbak Limah betul-betul memberiku surga dunia.
Aku terbaring lemas di sisi Mbak Limah. Mataku terpejam rapat seolah tidak ada tenaga untuk membukanya. Dalam hati aku puas karena dapat mengimbangi permainan ranjang Mbak Limah. Kulihat Mbak Limah tertidur di sebelahku. Kejadian yang tidak pernah kuimpikan, terjadi tanpa dapat dielakkan. Mbak Limah juga telentang dengan mata tertutup seperti kelelahan, mungkin lelah setelah dapat menghilangkan keinginan batinnya sejak menjanda 6 tahun yang lalu.
Kami masih berpelukan. Kemudian Mbak Limah terasa seperti mengusap mukaku. Kubuka mataku. Dia tersenyum. Aku tersenyum. Seolah-olah kami tidak merasa aneh berpelukan tanpa sehelai benang pun di tubuh kami. Dia mencium bibirku.
Dia berbisik ketelingaku, “Terima kasih ya Den Mad. Mbak…” Belum sempat dia menghabiskan kata-katanya, aku bertanya, “Mbak puas…?”. Dia tersenyum dan mengangguk. “Dua kali!”, jawabnya ringkas.
“Den Mad kamu memang hebat, penismu juga besar! Panjang!”, katanya.
Sementara itu ia mengocokkan batang penisku. Suaranya membangkitkan gairahku.
“Mbak suka?”, tanyaku. Dia tersenyum. Dia mengangguk tanda suka. Saat itu juga tanganku memegang buah dadanya. Tangannya mengocok terus penisku. Penisku tegang lagi. Kami jadi terangsang lagi.
“Mbak mau lagi?”, tanyaku dengan suara manja. Dia tersenyum manis. Apa yang kuimpikan kini benar-benar menjadi kenyataan. Perlahan-lahan kubuka selimutnya. Kulihat kaki Mbak Limah sudah mengejang. Sedikit demi sedikit terus kutarik selimutnya ke bawah. Segunduk daging mulai terlihat. Ufff…, detak jantungku kembali berdegup kencang. Kunikmati kembali tubuh Mbak Limah tanpa perlawanan. Gundukan bukit kecil yang bersih, dengan bulu-bulu tipis yang mulai tumbuh di sekelilingnya, tampak berkilat di depanku.
Kurentangkan kedua kakinya hingga terlihat sebuah celah kecil di balik gundukan bukit Mbak Limah. Kedua belahan bibir mungil kemaluannya kubuka. Melalui celah itu kulihat semua rahasia di dalamnya. Aku menelan air liurku sendiri sambil melihat kenikmatan yang telah menanti. Kudekatkan kepalaku untuk meneliti pemandangan yang lebih jelas. Memang indah membangkitkan birahi. Tak mampu aku menahan ledakan birahi yang menghambat nafasku. Segera kudekatkan mulutku sambil mengecup bibir kemaluan Mbak Limah dengan bibir dan lidahku.
Rakus sekali lidahku menjilati setiap bagian kemaluan Mbak Limah. Terasa seperti tak ingin aku menyia-nyiakan kesempatan yang dihidangkannya. Setiap kali lidahku menekan keras ke bagian daging kecil yang menonjol di mulut vaginanya, Mbak Limah mendesis dan mendesah keenakan. Lidah dan bibirku menjilat dan mengecup perlahan. Beberapa kali kulihat Mbak Limah mengejangkan kakinya.
Aku sangat menikmati bau khas dari liang kemaluan Mbak Limah yang memenuhi relung hidungku. Membuat lidahku bergerak semakin menggila. Kutekan lidahku ke lubang kemaluan Mbak Limah yang kini sedikit terbuka. Rasanya ingin kumasukkan lebih dalam lagi, tapi tidak bisa. Mungkin karena lidahku kurang keras. Tetapi, kelunakan lidahku itu membuat Mbak Limah beberapa kali mengerang karena nikmat.
Dalam keadaan sudah terangsang, kutarik tubuh Mbak Limah ke posisi menungging. Ia menuruti permintaanku dan bertanya dengan nada manja.
“Den Mad mau diapakan badan Mbak?”, bisiknya.
Aku rasa dia tak pernah diperlakukan seperti ini oleh suaminya dulu. Aku diam saja. Kuatur posisinya. Tangannya meremas sprei hingga kusut. Air mani Mbak Limah sudah membasahi kemaluannya. Kubuka pintu kemaluannya. Kulihat dan perhatikan dengan seksama. Memang aku tidak pernah melihat kemaluan wanita serapat itu. Kucium kemaluan Mbak Limah. Bau anyir dan bau air maniku bercampur dengan bau asli vagina Mbak Limah yang merangsang. Bau vagina seorang wanita!
Jelas semua! Bulu kemaluan Mbak Limah yang lembab dan melekat berserakan di sekitar vaginanya. Kusibakkan sedikit untuk memberi ruang. Kumasukkan jari telunjukku ke dalam lubang vaginanya. Kumain-mainkan di dalamnya. Kulihat Mbak Limah menggoyang punggungnya. Kucium dan kugigit daging kenyal punggungnya yang putih bersih itu. Kemudan kurangkul pinggangnya. Kumasukkan penisku ke liang vaginanya. Pinggang Mbak Limah seperti terhentak.
Perlahan-lahan kutusukkan penisku yang besar panjang ke lubang vaginanya dengan posisi “doggy-style”. Tusukanku semakin kencang. Nafsu syahwatku kembali sangat terangsang. Kali ini berkali-kali aku mendorong dan menarik penisku. Hentakanku memang kasar dan ganas. Kuraih pinggang Mbak Limah. Kemudian beralih ke buah dadanya. Kuremas-remas semauku, bebas. Rambutnya acak-acakan.
Lama juga Mbak Limah menahan lampiasan nafsuku kali ini. Hampir setengah jam. Maklumlah ini adalah kedua kalinya. Tusukanku memang hebat. Kadang cepat, kadang pelan. Kudorong-dorong tubuh Mbak Limah. Dia melenguh. Dengusan dari hidungnya memanjang. Berkali-kali. Seperti orang terengah-engah kecapaian. “Ehh.. ek, Ekh, Ekh.”
Akirnya aku merasakan air maniku hampir muntah lagi. Waktu itu kurangkul kedua bahu Mbak Limah sambil menusukkan penisku ke dalam. Tenggelam semuanya hingga ke pangkalnya. Waktu itulah kumuntahkan spermaku. Kutarik lagi, dan kuhunjamkan lagi ke dalam. Tiga empat kali kugoyang seperti itu. Mbak Limah terlihat pasrah mengikuti hentakanku.
Kemudian kupeluk tubuhnya walaupun penisku masih tertancap di dalam kemaluannya. Kuelus-elus buah dadanya. Kudekati mukanya. Kami berciuman. Begitu lama hingga terasa penisku kembali normal. Mbak Limah sepertinya kelelahan. Keringat bercucuran di dahi kami. Kami telentang miring sambil berpelukan. Mbak Limah terlihat lemas lalu tertidur.
Melihat Mbak Limah begitu, dan hujan masih belum reda, birahiku bangkit kembali. Kurangkul tubuh Mbak Limah dan aku bermain sekali lagi. Kali ini Mbak Limah menyerah. Dia tidak menolak. Kumainkan kemaluannya sampai puas. Bau di kamar ini adalah bau air mani kami. Bunyi tempat tidur pun berdecit-cit. “Ahh… aaghh.”
Sesudah itu perlahan-lahan aku berdiri dan memakai kembali pakaianku. Aku keluar dari kamar Mbak Limah menuju ke ruang depan. Sewaktu aku keluar, barulah aku sadar pintu kamar Mbak Limah tidak tertutup rapat.
Rupa-rupanya kakak iparku sudah pulang. Mendadak aku pucat kalau-kalau kejadian tadi disaksikan oleh kakak iparku. Aku keluar sambil mencoba berlagak seperti tidak terjadi apa-apa. Kemudian aku duduk di sofa. Sebentar kemudian kakak iparku datang membawa minuman. Kulihat mukanya biasa saja. Kuyakinkan diriku bahwa kakak iparku tidak tahu apa yang telah terjadi tadi antara aku dengan Mbak Limah.
Aku bertanya, “Abang tidak pulang sama Mbak?”
“Tidak. Dia ke Singapore 4 hari!”, jawabnya. Dia tersenyum.
“Minumlah!”, dia mempersilakanku.
Kemudian dia berjalan menuju ke kamarnya. Aku duduk dan menonton film “Airforce One”. “Mbak sebentar lagi mau pergi, ambil mobil di sana. Nanti malam tolong kamu tidur di sini ya, sekilan jaga rumah!”, katanya pendek.
Memang bagitulah biasanya. Kalau abangku tidak ada, aku yang jadi sopir kakak iparku untuk membawa Mercedez-nya ke mana-mana. Malam itu aku tidak pulang ke flatku. Tidur di rumah abangku! Memang ada kamar khusus untukku di rumahnya yang cukup besar itu. Tapi yang lebih spesial lagi bagiku adalah tidur dalam pelukan Mbak Limah.

Suami Di Kalimantan, Guru MI Selingkuh

Seorang guru salah satu Madsarah Ibtidaiyah di Kecamatan Rakit, BS (27), Rabu (18/4) sekitar pukul 01.00 dipergoki warga sedang menginap di rumah salah seorang wanita.

Salah satu tokoh masyarakat desa setempat, Sodik mengatakan,diduga BS dan wanita bernisial EF mempunyai hubungan gelap. Hal tersebut diyakinkan dengan pengakuan keduanya saat ditangkap warga saat di rumah EF.

“Di depan warga, mereka mengaku sudah melakukan hubungan suami istri berkali-kali. Bahkan mereka mengaku pernah berbuat hal serupa di sekolah tempat BS mengajar,”ujarnya.

EF sendiri berprofesi sebagai guru di salah satu taman kanak-kanak di Desa Adipasir Kecamatan Rakit. Supri (25) salah satu warga setempat mengatakan, pelaku memang sudah sejak lama diintai warga.

Karena perbuatan mereka dianggap sangat meresahkan warga, akhirnya dilakukan penggrebegan ketika BS sedang menginap.

Dia menyatakan sangat menyayangkan hubungan khusus antara keduanya. Apalagi EF sebenarnya sudah bersuami dan saat itu sedang bekerja di Kalimantan.

“Sungguh sangat memalukan, apalagi keduanya merupakan guru atau tenaga pendidik yang seharusnya memberi contoh yang baik,”katanya

Pada malam terjadinya penggrebegan, sekitar 50 orang warga yang mengaku kesal sempat memberikan hadiah bogem mentah. Beruntung petugas Polsek Rakit segera datang dan mengamankan BS.

“Tadinya mau ditelanjangi dan diarak keliling desa namun karena kasihan akhirnya kami serahkan pada yang berwenang,” ujar Handoyo, warga lainnya.

Suami EF saat ditemui tidak bersedia memberikan keterangan.

Muhaimin, Sekretaris Desa Rakit mengatakan, suami EF tidak akan menuntut apapun terhadap BS. Dia hanya mengantar EF pada orangtuanya dan akan menggugat cerai pada EF.

SAYEMBARA CERKAK BANYUMASAN (SCB) TAHUN 2012 PENA MAS (PARA PENULIS MUDA BANYUMAS) PALING LAMBAT : 30 APRIL 2012

20 CERKAK TERPILIH DIBUKUKAN BERSAMA 2 CERKAK RONGGO SUJALI...!!!!
1 CERKAK TERBAIK MENDAPATKAN HADIAH UANG TUNAI RP. 150.000,-

Tema : SOSIAL BUDAYA BANYUMASAN

SYARAT PENULISAN :

Menggunakan bahasa Banyumasan
Jumlah 4-10 halaman, spasi ganda(2) TNR 12, A4
Margin 3cm atau 1,18 inci, beri no hal.
Kesesuaian dengan tema lomba dan tidak mengandung pornografi dan kekerasan serta
tidak menyinggung SARA.
Mencantumkan biodata penulis, yg ditulis pada halaman akhir naskah cerpen
Kirim ke nananani43@yahoo.com (Ronggo Sujali) subjek SCB- Judul Cerkak
Naskah juga harus diposting di wall Grup Penamas untuk mendapat masukan
Setiap peserta boleh mengirim lebih dari 1 cerkak

KRITERIA PENILAIAN

Orisinalitas
Kreativitas pengolahan ide
Kedalaman pesan
Kaidah penulisan dan kelengkapan naskah

KETENTUAN KHUSUS :
WAJIB BERGABUNG SEBAGAI ANGGOTA GRUP FB PENAMAS (PARA PENULIS MUDA BANYUMAS)

klik :https://www.facebook.com/groups/113595275400226/



Banyumas, 8 April 2012

Koordinator Antologi Cerkak Banyumasan

Ronggo Sujali



Ketua Pena Mas

Agus Pribadi

Rabu, 18 April 2012

Tiga Warga Cipaku Main Remi Di Sidang

Tiga warga Desa Cipaku Kecamatan Mrebet yakni Jas (40), Jar (41), dan Muk (71), yang kedapatan bermain judi kartu remi, mulai disidangkan di PN Purbalingga, Selasa (17) kemarin. Jaksa Penuntut Umum, Faetony Yosi Abdullah SH menyeret mereka dengan dakwaan primer pasal 303 ayat (1) ke-3 KUHP jo UU Nomor 7 Tahun 1974.

JPU juga mendakwa ketiganya dengan dakwaan subsider pasal 303 ayat (1) ke-1 KUHP jo UU Nomor 7 Tahun 1974 jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP dan dakwaan lebih subsider pasal 303 ayat (1) ke-2 KUHP jo UU Nomor 7 Tahun 1974.

Persidangan itu ditangani majelis hakim yang diketuai Kukuh Subyakto SH MHum, hakim anggota Moch Nur Azizi SH dan Agustinus YS SH MH, didampingi panitera pengganti Wurhandono SH. Dalam dakwaan JPU disebutkan, terdakwa Jas, Jar dan Muk bermain judi kartu remi di rumah Misun, warga RT 3 RW 8 Desa Cipaku, Mrebet pada Kamis (2/2) sekitar pukul 11.00.

Menurut dakwaan JPU, mereka tanpa izin bermain judi sebagai mata pencaharian. Awalnya Jas, Jar dan Muk bertemu. Kemudian ketiganya sepakat bermain kartu remi di rumah Misun. Mereka lalu masuk ruang tengah rumah Misun. Saat itu terdakwa Jas menyuruh Tuti membeli kartu remi. Setelah dapat, mereka kemudian bermain kartu remi.

Dalam permainan itu, mereka duduk mengelilingi meja dan menaruh uang taruhan Rp 3 ribu di meja. Yang menang atau game duluan mendapat hadiah Rp 3 ribu. Namun saat permainan memasuki kocokan kelima, datang petugas menggerebeg para terdakwa.

Saat itu petugas juga mengamankan barang bukti berupa uang tunai sebesar Rp 61 ribu, dan kartu remi sebanyak 52 lembar. Selanjutnya mereka diproses di kepolisian, sampai akhirnya disidangkan di PN Purbalingga. (nis/bdg

).

Manajemen Persibangga Optimis Lolos

Tuan rumah Persibangga Purbalingga membungkam tamunya, Persipur Purwodadi 2-0, dalam laga putaran kedua Grup C Divisi I PSSI di GOR Goentoer Darjono, Rabu (18/4) sore. Dua gol tuan rumah masing-masing dicetak Gunaryo lewat sundulan pada menit ke-28 dan Saiful Amar menit 88.

Sejak kick off ‘Laskar Soedirman‘ (sebutan Persibangga) melakukan tekanan bertubi-tubi. Pemain belakang Pesipur dibuat kalang kabut membendung serangan trio Fauzan Fajri, Gunaryo dan Saiful Amar. Tidak jarang pemain depan Persipur harus mundur membantu pertahanan.

Pada babak pertama itu, Gunaryo menerima umpan lambung dari Suwarno dengan kepalanya. Bola bergulir pelan, tapi gagal diantisipasi penjaga gawang Persipur, Titus Yulianto. Setelah turun minum, giliran Persipur melakukan tekanan. Beberapa kali gawang Persibangga yang dijaga Muaziz Syafii terancam. Namun kiper cadangan itu selalu berhasil mementahkannya.

Sebuah serangan balik Persibangga membuat kalang kabut pemain belakang Persipur. Pemain sayap Persibangga, Hari Nuryulianto yang menggiring bola sendirian dijegal dua pemain belakan dan kiper Persipur. Hari sempat menyontek bola sebelum jatuh tersungkur. Bola yang menggelinding bebas langsung disambar Saiful Amar dan dilesakkan ke gawang Persipur yang kosong.

“Ini kemenangan murni karena tidak melalui penalti,” ujar Ketua Pengcab PSSI Purbalingga, Tasdi SH MH yang menyaksikan pertandingan.

Dengan kemenangan itu, Persibangga kini mengantongi empat poin. Yakni dari satu poin hasil pertandingan seri melawan Persika di Karawang, Jumat (13/4) lalu dan tiga poin hasil kemenangan melawan Persipur.



Yuck Mampir Di Gudeg Bu Ning

Yogyakarta ECC-Gudeg Bu Ning terletak di jalan irota Kampus Depan SMP Bopkri 1 Yogyakarta. Gudeg Bu Ning ini mangkal puluhan tahun di situ meski emperan rasa tak murahan,

Seperti juga gudeg lainnya yang berasal dari Wijilan merupakan kampung gudeg Jogja, Gudeg Bu Ningpun seperti gudeg Wijilan merupakan gudeg kering dengan rasa manis dan bercita rasa. Lauk pelengkapnya terdiri dari daging ayam kampung dan telur bebek, telur ayam dipindang yang kemudian direbus, rasa pedas merupakan paduan sayur tempe dan sambal krecek. Untuk mencapainya dari Tugu Yogya arah UGM Perempatan ke barat tidak terlalu susah didapat menuju SMP Bopkri Yogyakarta persis depannya kita bisa menemukan warung ini meski masih dipelataran namun rasanya tak jauh dengan restoran gudeg lain.
Menu standar yang tersedia di Gudeg Bu Ning adalah gudeg, areh dan krecek. Dapat juga ditambah dengan lauk daging ayam yang dijual per bagian, tahu/ tempe, daging ayam yang disuwir-suwir dan telur yang dimasak pindang.

Gudeg Bu Ning di Pagi hari banyak yang menikmati seperti siswa SMP yang belum sarapan, sampai siang hari dipastikan udah ludes. Karena Gudeg dimakannya enaknya dipagi. Pagi penggemar kuliner tak salah kalau mampir di warungnya Bu Ning meski dipinggiran jalan, jangan malu-malu untuk mencoba Ok Cekidot. (harmono)

Warga Antusia Lihat Rekontruksi Pembunuh Bayi

KARANGREJA, ECC -Ratusan warga dukuh Karangbawang desa Gondang kecamatan Karangreja mendadak memenuhi jalanan dukuh itu, Selasa (17/4) siang 11.30 WIB. Mereka penasaran ingin melihat adegan reka ulang (rekonstruksi) Polres Purbalingga dalam kasus pembuangan bayi oleh ibu kandungnya.

Meski ditengah guyuran hujan lebat, warga tetap antusias hingga adegan demi adegan selesai memenuhi jalan dengan payung dan tadah hujan lainnya. Pelaku yang masih warga setempat juga sempat mendapatkan pengawalan ketat polisi dan bermantel saat melakukan adegan reka ulang itu.

Saat dimulai reka ulang sekitar pukul 12.15, warga sudah memadati depan rumah korban. Bahkan imbauan polisi agar warga tidak ikut ke lokasi pembuangan bayi, tetap tak dihiraukan. Seakan mengiring tontonan, warga saling berebut melihat dari dekat pelaku dan apa saja yang dilakukan.

Hingga sekitar pukul 13.00 lebih, warga membubarkan diri karena reka ulang selesai. Garis polisi untuk membatasi pelaku dengan warga dan tempat kejadian juga dibenahi kembali.

Kapolres Purbalingga AKBP Ferdy Sambo SH SIK MH melalui Kasubag Humas AKP Trasmaka mengatakan, reka ulang dilakukan antara lain untuk mengetahui lebih jelas kejadian yang sebenarnya. Selain itu untuk memperkuat data yang sudah ada sebelumnya.

Seperti diketahui, kejadian itu bermula saat pelaku FN (16) pada Rabu (23/3) lalu melahirkan seorang bayi laki- laki pukul 22.00 di rumahnya. Kelahiran bayi tanpa bantuan orang lain normal. Karena panik, mulut bayi sempat dibekap hingga beberapa kali meninggal, tersangka juga sempat sms-an dengan temannya.

Selanjutnya jasad bayi dimasukkan kedalam kantong plastik dan ditaruh di bawah ranjang/ tempat tidur, sempat belum meninggal dan dibekap lagi. Selang sehari setelah kejadian Jum’at(25/3), korban membawa mayat itu ke kebun kopi dan kapulaga milik Khalimi sekitar 100 meter depan rumah pelaku pada pukul 10.00 WIB.

“Usai membuang bayinya, korban pulang. Baru pada 6 April warga digegerkan dengan ditemukannya sesosok mayat bayi laki- laki di kebun itu oleh Wartibi. Dari hasil penyelidikan, berhasil disita sejumlah barang bukti. Antara lain kaos lengan pendek hitam, kain jarit motif batik, pakaian dalam dan karpet,” paparnya.

Tersangka berani membunuh karena laki-laki yang menidurinya tidak mau bertanggungjawab. Sdrn Pacar pekau tidak mau bertanggungjawab karena sudah putus hubungan, akhirnya laki-lakinya digeret ke Polres untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Sdrn (20) warga Sirandu Kecamatan Karangjambu akhirnya di sel dengan dijerat pasal perlindungan anak karena masih dibawah umur dan KUHP kesusilaan.

Pelaku dijerat pasal 341 KUHP pembunuhan dan atau pasal 181 KUHP. Karena masih di bawah umur, pelaku didampingi Unit PPA Polres Purbalingga dan mendapatkan bimbingan dari Pemasyarakatan Wilayah Karesidenan Banyumas dan Kedu.(Harmono

)

Sabtu, 14 April 2012

Duarumah Kena Longsor, Penghuni Luka Parah

BANJARNEGARA-Dua rumah di Dusun Sindang Desa Paseh Kecamatan Banjarmangu, rusak akibat tertimpa longsor.

Salah seorang penghuninya, bahkan mengalami luka dalam peristiwa yang terjadi Kamis (12/4) petang. Dua rumah yang tertimpa longsor adalah milik kakak beradik Suharto (48) dan Kosim (45).

Orangtua Suharto dan Kosim, Bisem (80) mengalami patah kaki kanan di tiga bagian. Suharto mengatakan, Bisem terluka ketika sedang memeriksa keadaan dapur karena mendengar suara gemuruh.

"Tidak tahunya pada saat itu tanah longsor sampai menjebol tembok,"jelasnya. Korban segera dilarikan ke Rumah Sakit Islam (RSI) Bawang hari itu juga dan langsung mendapat perawatan.

"Katanya harus dioperasi dan harus setor uang Rp 12 juta dulu. Karena kendala biaya itu , terpaksa harus ditunda dulu dan dibawa pulang," lanjutnya.

Bencana itu terjadi bersamaan hujan lebat Kamis sekitar pukul 16.30. Tebing setinggi sekitar 10 meter di belakang rumah tiba-tiba longsor, diawali suara gemuruh.

"Longsornya tiga kali, yang pertama dan kedua tidak seberapa, tapi yang ketiga sangat parah," ujar Suharto.

Sekdes Paseh, Basirun mengatakan, untuk membantu kedua keluarga, pemerintah desa mengerahkan warga untuk melakukan gotong-royong membuang tanah dan perbaikan rumah.

"Untuk nenek Bisem, kami akan melakukan patungan untuk biaya berobat," katanya. Penghuni kedua rumah tersebut, kata dia, berjumlah 10 orang.

Kamis, 12 April 2012

Lembu Pingin Nambah Anak, Masayu Nahan 2 tahun

Perbedaan pendapat bagi pasangan Lembu 'Club 80's' dan Masayu Anastasia memang kerap terjadi, salah satunya dalam hal anak. Lembu ngebet punya anak lagi, Masayu malah memilih menunggu dua tahun. Anak pasangan yang menikah pada 6 Juli 2008 itu, Samara Anaya Amandhari kini telah berusia 2,5 tahun. Meski sudah cukup besar, Masayu tampaknya masih belum mau nambah momongan. "Lembu sudah minta-minta mulu, tapi 2 tahun lagi saja deh," ungkap asayu saat ditemui di Grand Indonesia, Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (12/4/2012). Bintang film 'Buruan Cium Gue' itu menilai Samara masih butuh perhatian lebih. Apalagi, sampai saat ini, Samara masih bersikap manja. "Yang sekarang masih butuh perhatian, masih manja banget. Aku juga nanya ke dia, dia belum mau punya adik," kisahnya. (nu2/dtc)

31 hansip ikuti pelatihan Satlinmas

Sebanyak 31 Hansip ikuti pelatihan Satlinmas yang berasal dari 18 desa di Kecamatan Kaligondang. Pelatihan berlangsung selama dua hari hingga Kamis (12/4). Pelatihan diakhiri dengan pembaretan yang dilakukan pada Kamis (12/4) di halaman pendopo. Layaknya anggota satuan petugas keamanan, polisi maupun TNI. Kegiatan itu dibuka pada Rabu sampai Kamis ini, di aula Gedung Srikandhi meski ada hansip yang sudah tua tetapi terlihat bersemangat. Tradisi Satlinmas ini meliputi jalan kaki sejauh belasan kilometer pada malam hari secara bersama-sama. Tradisi itu dilakukan sejak 2004 lalu di jajaran Satlinmas yang saat ini bergabung dengan Sat Pol PP Purbalingga itu. Dalam acara ini Bupati berpesan agar anggota Hansip dan Linmas untuk terus memantapkan solidaritas, jiwa korsa dan dilandasi dengan sumpah Hansip Tri Satya Samapta Bhakti. ”Meski kita tidak berharap adanya bencana alam, tetapi ada hikmah yang bisa diambil dari bencana itu. Kita semakin kuat dalam bergotong- royong. Solidaritas sosial justru semakin terbangun untuk saling berbagi,” Ujarnya. Pada pembukaan acara itu juga, Bupati Purbalingga Drs Heru Sudjatmoko MSi meminta kepada para anggota Satlinmas tetap bersemangat meski tidak digaji. Anggota Hansip atau Linmas merupakan perjuangan yang kadang-kadang mengesampingkan keselamatan jiwanya sendiri. “Saya bangga dengan anggota Satlinmas, ketika tidak digaji saja sangat bersemangat. Tetap berkorban untuk masyarakat. Apalagi jika diberikan gaji atau bengkok tanah” tambahnya. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Linmas Purbalingga, Satya Giri Podo menjelaskan, kegiatan pembaretan dimulai dengan pelatihan di ruangan berupa materi kebangsaan, bela negara dan aturan terkait perubahan satuan kerja dan lainnya. Kegiatan ini dimulai sejak sore. “Tradisi sejak tahun 2004 itu tetap kita lestarikan karena banyak mendukung pembentukan sikap, kesadaran percaya diri, kedispilinan dan menumbuhkan kebersamaan dalam satu korps, yaitu Sat Linmas. Kita juga melibatkan anggota Sat Pol PP untuk membantu pelaksanaan kegiatan yang menempuh rute belasan kilometer itu,” paparnya.(AP/hrm)

BKD Purbalingga Jamin tak Geser Honorer K 2

Sebanyak 45 honorer kategori satu (K1) dinyatakan tidak lolos verifikasi BKN, dipastikan tidak akan menggeser posisi honorer yang saat ini masuk kategori dua (K2). Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Purbalingga justru akan kembali melakukan pendataan honorer K2 sesuai edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. Hal itu disampaikan oleh Kabid Diklat dan Pembinaan Pegawai pada BKD Purbalingga, Edhy Suryono, Rabu (11/4). BKD menjamin semua honorer itu akan diajukan kembali ke pusat berdasarkan data yang ada. Pendataan kembali honorer K2 akan dilaksanakan pada April ini. “Tak ada pergeseran di K2 karena honorer dari K1 yang tak lolos itu. Nantinya, data hasil pendataan kembali akan diusulkan paling akhir 30 April ini,” terangnya, Rabu (11/4). Pihaknya akan memanggil pimpinan SKPD yang memiliki honorer kategori dua untuk mendapatkan penjelasan. Jika memang tak ada perubahan data dalam honorer K2, maka akan tetap masuk K2. Perubahan data yang dimaksud itu misalnya pindah tugas dan lainnya. “Para honorer K2 tak usah khawatir dan tetap mengikuti tahapan yang digariskan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negera dan RB. Termasuk nantinya rencana ada seleksi kembali bagi K2 untuk menjadi CPNS,” tambahnya. Mengenai seleksi, pihaknya belum bisa berkomentar banyak karena belum ada keputusan dari pusat. Dari data awal tanpa by name tahun 2010 lalu, ada sebanyak 480 honorer K2. Kemungkinan besar tak ada penambahan jumlah dan tak ada yang digeser. Seperti diketahui, sebelumnya muncul kekhawatiran dari para honorer K2 jika sisa dari K1 ada yang masuk ke dalam K2 bisa menggeser posisi K2 pendataan sebelumnya. Artinya, akan ada tambahan di K2 yang diusulkan sebelumnya sekitar 400 orang. “Kami khawatir jika sisa K1 dimasukkan K2, bisa menggeser kami yang ada di K2,” kata sejumlah tenaga honorer. Kemudian, para guru tidak tetap (GTT) juga meminta BKD bisa mengumumkan semua honorer yang masuk K2 agar bisa diketahui siapa saja yang masuk dalam daftar K2. Karena, kepastian data itu sangat penting dan menjadi harapan semua honorer. Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Purbalingga Mukhlis juga meminta BKD harus bisa menjamin para honorer K1 yang tak lolos verifikasi masuk di K2. BKD diminta bertanggungjawab agar mereka tak terlantar.