Jumat, 11 Maret 2011

Menjadi Jurnalis Handal


 Oleh Harmono, SH
Menjadi wartawan handal adalah sebuah cita-cita dan idealisme yang sangat layak diraih pada saat ini terutama kaum muda. Profesi Jurnalis adalah sebuah pekerjaan yang sangat menantang , komplek, bergengsi, penuh resiko dan bahaya, merangsang bergairah sekaligus menebar semangat kecerdasan, profesionalisme, pengetahuan dan integritas tinggi.
Sejak era reformasi dimulai, dunia pers menjajikan pekerjaan jurnalistik yang menantang kepada generasi muda yang terampil dan ulet. Banyak penerbit bulletin, majalah, tabloid atau Koran harian, maka banyak tenaga jurnalis dibutuhkan. Keterampilan jurnalistik harus terasah dan diasah sehingga menjadi wartawan yang professional, wartawan yang punya wawasan, wartawan yang punya kepribadian dan wartawan yang punya keahlian. Wartawan atau sering diseput kuli tinta, kuli disket atau flesh dish, harus menyadari perannnya dalam memajukan kehidupan berbangsa dan bernegara, bukan mengacaukan bangsa, bukan mengamankan pengacau bangsa, bukan membiarkan carut marit ketakberaturan penyelenggaraan Negara.
Era reformasi ini banyak penerbit karya jurnalisitik yang bersiupp, atau hanya berpayung UU Pers. Fred S Siebert –Thiodore Peterson dan Wilbur Schramm pernah mengatakan empat teori pers dunia. Pertama, teori pers libertarian yang tujuan utamanya adalah mendukung dan memajukan kebijakan pemerintah yang berkuasa dan mengabdi kepada Negara dengan pencitraan. Kedua, teori pers yang tujuan utamanya adalah memberikan informasi, menghibur, dan berjualan, tetapi terutama untuk membantu menemukan kebenaran dan mengawasi pemerintah. Ketiga, teori pers tanggung jawab sosial (social responsibility) yang bertujuan adalah memberikan informasi, menghibur dan berjualan tetapi terutama mengangkat konflik sampai ketingkatan yang ke  empat teori pers  soviet-komunis yang bertujuan untuk memberikan sumbangsih terhadap keberhasilandan keberlanjutan system sosialis Soviet dan terutama kediktatoran partai.
Jadi para jurnalis Indonesia sebaiknya menyadari perannya itu secara benar. Apakah wartawan Indonesia akan menghancurkan negara ini, apakah wartawan indonesia akan mengadu domba Bangsa ini. Apakah wartawan indonesia akan memajukan negara ini jawabnya tentu terpulang dari wartawan profesional itu sendiri menjadikan handal. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar