“Ditunda saja pelaksanaan pendaftaran dan operasional SMK Dhuafa. Apalagi bangunan saja belum dimulai. Bahkan saya dengar terakhir masih tahap pengumuman pelelangan. Jadi bukan pengumuman hasil lelang fisik SMK itu,”
Wakil Ketua DPRD Purbalingga
Mugo Waluyo
PURBALINGGA- Kalangan DPRD Purbalingga bersuara tegas tentang gonjang-ganjing siap tidaknya SMK Dhuafa beroperasi. Dewan mendesak rencana operasional SMK Negeri 3 Purbalingga (SMK Dhuafa) tahun ajaran baru ini ditunda.
Beberapa pertimbangan seperti belum ada kesiapan secara fisik dan pengelolaan menjadi alasannya. Masukan itu antara lain dari Ketua DPRD Tasdi SH MM, Wakil Ketua DPRD, Mugo Waluyo.
Ketua DPRD menilai selama belum ada kesiapan fisik karena merupakan SMK Dhuafa juga merupakan boarding school, jika itu dipaksa beroperasi maka dikhawatirkan sia- sia. Apalagi ada upaya menitip- nitipkan siswa di sekolah lainnya.
Sementara Wakil Ketua Mugo Waluyo juga meminta operasional SMK Dhuafa ditunda. Pasalnya, mekanisme saat sudah banyak siswa, harus dipikirkan tempat tinggalnya (Asrama), dan siswa bisa dengan nyaman belajar.
“Ditunda saja pelaksanaan pendaftaran dan operasional SMK Dhuafa. Apalagi bangunan saja belum dimulai. Bahkan saya dengar terakhir masih tahap pengumuman pelelangan. Jadi bukan pengumuman hasil lelang fisik SMK itu,” paparnya, Rabu (9/5) usai mendengarkan paparan Dinas Pendidikan terkait PPDB tahun ajaran baru mendatang.
Mugo menambahkan, sebelumnya bupati telah meminta kepada dewan agar diizinkan menggunakan dana DID untuk SMK Dhuafa itu. Hanya saja sampai tahun 2012 ini belum ada realisasi sama sekali.
“Kami justru khawatir jika tahun 2012 saja molor, di tahun mendatang akan kembali molor pembangunan fisiknya. Ini harus ditangani semaksimal mungkin,” tegasnya.
Dia juga mendengar desas- desus sudah mulai rebutan memasukkan siswa ke SMK untuk keluarga tak mampu itu. Sebelum semua menjadi polemik dan permasalahan, sebaiknya ditunda dulu sampai siap semuanya.
Kabid Pendidikan Menengah Dindik kabupaten Purbalingga, Drs Subeno SE MSi menjelaskan, pihaknya sudah memberikan paparan kepada bupati terkait dilaksanakannya SMK Dhuafa tahun ajaran baru ini. Namun keputusannya masih menunggu bupati.
“Kemungkinan jika memang belum siap dan ditunda dul. Yang jelas akan diputuskan bupati,” tuturnya.
Subeno kembali menjelaskan, adanya SMK Dhuafa merupakan keinginan bupati melihat kemampuan atau kesempatan sekolah siswa dari keluarga tak mampu. Pihaknya sebagai satuan kerja yang menangani pendidikan mencoba merealisasikannya melalui pembentukan SMK Negeri 3 ini.
“Kami bahkan sudah menyiapkan semua petunjuk teknis, pengelolaan, dan semua hal terkait SMK itu. Dinas juga siap jika DPRD meminta kami memaparkan secara detail SMK Dhuafa itu,” tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar