Rabu, 27 April 2011

Money Politik warnai tiga Pilkades,

Tiga Pilkades diwarnai Money Politik BANJARNEGARA- Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di tiga desa di Kabupaten Banjarnegara di Bulan April Senin (18/4) di Pekauman Kecamatan Madukara dan Senin (25/4) desa Bantarwaru Kecamatan Madukara dan Desa Kalitlaga Kecamatan Pegentan berlangsung tertib tanpa kericuhan. Namun, isu money politic dan aksi taruhan atau “botoh” tetap mewarnai jalannya pesta demokrasi di tataran pemerintahan desa tersebut. Tiga desa yang menggelar Pilkades itu masing-masing Desa Pekauman, Desa Bantarwaru Kecamatan Madukara, Desa Kalitlaga, Kecamatan Pagentan. Dari tiga wilayah ini, Pilkades paling seru terjadi di Desa Bantarwaru dan Kalitlaga yang menampilkan dua calon. Di Pekauman juga persaingan merebut kursi kades juga sangat sengit lantaran diikuti tiga kandidat. Menurut Ketua LSM Komando Peduli Pembangunan Perdesaan (KPPP) mengatakan,” sayang pilkades kali ini masih diwarnai isu politik uang, partisipasi pemilih ditujukan bukan program visi misi calon melainkan karena sebuah anggpow,” tukasnya. Pemda sendiri seakan membiarkan budaya tersebut.” Tidak ada upaya nyata dari pemda untuk mengurangi budaya politik uang, yang sudah membudaya,” tambah Harmono. Di wilayah Pekauman, tebaran uang pemikat sudah santer beredar sejak sepekan sebelum hari H pencoblosan. Besarnya bervariasi antara Rp 20.000 hingga Rp 50.000 per suara. Hal yang sama juga terjadi di Pilkades Bantarwaru dan Kalitlaga. Bahkan, para kader masing-masing kandidat gencar bergerilya door to door untuk meraih simpati massa. ”Saya memang didatangi kader salah satu calon dan diberi uang RP 20.000 suruh milih calon ini,” tutur Slamet, salah satu warga Pekauman sembari menunjuk foto salah satu kandidat yang gambarnya terpampang jelas di sudut jalan masuk Pekauman kepada Suara Nusantara. Tak kecuali di Pekauman di dua desa yang mengadakan Pilkades pada Senin (25/4) diwarnai isu money politik. Camat Madukara, Titi Haryati, SSOs membantah adanya politik uang dalam pilkades tersebut. Ia justru memberi apresiasi positif terhadap antusiasme warga Pekauman dan Bantarwaru untuk menyampaikan hak suara mereka tanpa iming-iming uang. ”partisipasi masyarakat sangat tinggi mencapai 75% kehadiran dalam pemilihan kedua desa di madukara,” tegasnya kepada SN. Hanya saja, ia membenarkan adanya para petaruh yang turut memanfaatkan momen Pilkades. Tapi keberadaan para botoh itu diyakini tak banyak berpengaruh pada proses demokrasi mengingat pelaksanaan Pilkades Pilkades di Pekauman dimenangkan oleh Jatmiko yang mengungguli rivalnya Sugeng Pilihanto dan Tatang. Sedang di Bantarwaru Tjacyono Budi Waluyo mengunguli pesaingnya Mutasor dengan selisih 894 suara. Sedang di Pilkades Kalitlaga Pagentan, terpilih sebagai pemenang adalah Suhadi yang menang atas pesaingnya. Sementara itu Kepala Bagian pemerintahan desa Setda Banjarnegara Asis Achmad, Ssos mengatakan partisipasi pemilih dalam pilkades cukup besar terbukti dengan banyaknya warga yang mengunakan hak pilihnya.(Harmono)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar