Jakarta -
Untuk merangsang pengeboran sumber panas bumi di dalam negeri,
pemerintah bakal menyiapkan dana bergulir untuk membantu kegiatan
tersebut. Apalagi saat ini potensi panas bumi di Indonesia paling besar.
Hal
ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan
Konservasi Energi (Dirjen EBTKE), Luluk Sumiarso usai seminar energi di
Graha Niaga, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa (15/3/2011).
"Pemerintah
sekarang menyediakan dana bergulir untuk membantu dana pengeboran. Tapi
memang tak bisa sembarangan pengeborannya," jelasnya.
Ini
dilakukan sebab di beberapa negara yang memiliki potensi panas bumi,
pemerintahnya memberikan pinjaman modal kepada para kontraktor panas
bumi.
"Karena panas bumi ini berisiko dan mahal. Bagaimana kalau
mereka mengebor tahunya tak dapat apa-apa. Jadi memang di beberapa
negara diberikan pinjaman agar bisnisnya pasti. Sebab sekali mengebor
bisa mencapai puluhan juta dolar," jelas Luluk.
Pada April, pemerintah akan memutuskan lagi kontrak baru wilayah kerja panas bumi (WKP) dan kontraktor pemenangnya.
"Jumlah WKP dan potensinya signifikan. Jadi lebih banyak dan besar kontrak-kontraknya," kata Luluk.
Pemerintah
saat ini memang tengah menggenjot panas bumi sebagai bahan bakar
listrik. Karena jauh lebih murah ketimbang BBM. Namun belum banyak pihak
swasta yang berani masuk karena risiko bisnis yang tinggi tadi.
(detik.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar