Minggu, 23 Januari 2011

Film Babad Banjarnegara, Shoting Di Serayu dan Makam Bupati


BANJARNEGARA-Dibalik proses pembuatan Film Babad Tanah Banjarnegara ini.
Adalah sebuah gebrakan baru di mata publik, ketika konsep pembangunan kesadaran diri ini benar-benar dapat berjalan dengan systematis dan terus berkesinambungan. Film Babad Tanah Banjarnegara merupakan sebuah momentum, yang akan jadi tonggak awal atas sebuah pembaruan. Film cerita sejarah yang sesuai dengan makom-nya dapat masuk di kurikulum muatan lokal (mulok), dalam sistem pendidikan Banjarnegara. Betapa anak didik dan anak cucu kita nantinya dapat memahami nilai-nilai heroik dan luhur nenek moyang-nya. Belum lagi jika sampai musium sejarah babad Banjarnegara, nantinya bisa berdiri kokoh di bumi Banjarnegara. Demikian dikatakan oleh Sutradara Saptono Ris Mardianto. ”Berawal dari keprihatianan kita sebagai generasi yang belum memahami sejarahnya sendiri,” ujarnya kemarin di Lokasi pengambilan gambar di Sungai Serayu Kelurahan Semampir. Pengambilan gambar kali ini mengambil latar transportasi tradisional gedek tempo dulu, sebagai sarana tranportasi menuju ke pasar.”Kemarin sudah mengambil gambar pasar tradisional di Kebutuh Jurang Pagedongan, dan suasana pegunungan, hari ini (Minggu- red) kita ngambil di sungai serayu dan suasana di makom Purbayasa,” ucapnya. Jurukunci Makom adipati Dipayuda dan Kolopaking Wigyo  sebelum pengambilan gambar para cru diharapkan melakukan ritual doa bersama agar dijauhkan dari yang tidak diinginkan.”Mari kita berdoa sebelum melaksanakan pengambilan gambar agar kita selamat,” doanya.   Sementara itu Produser Ganyenk Film Dra Anni Laila M mengatakan, kebanggaannya karena antusiasme warga terhadap produksi film ini, terbukti saat audisi pesertanya hampir 627 orang, disering melalui casting tersisa 200 peserta yang akan memetrankan tokoh dalam babad Banjarnegara. ”Kemungkinan film ini dapat dijual ke Televisi, karena sudah ada MOU,” ucapnya Minggu (23/1) kemarin. Bentuk kepedulian ini berbagai cara dengan berakting namun tidak menginggalkan adat . Film ini sudah mengambil gambar dari bulan desember sampai sekarang sudah 70 persen di rencanakan akhir maret kita dapat menayangkan,” tambah Ani. (harmono wartawan radar banyumas Hp 0852 9163 7379)

1 komentar:

  1. Mas Harmono, gimana sudah nonton filmnya belum? Saya penasaran lho ingin nonton.

    BalasHapus